Sabtu, April 26, 2008

SAKIT DAN PRILAKU SAKIT

SAKIT DAN PRILAKU SAKIT

PENDAHULUAN
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Derajat kesehatan merupakan hasil interaksi dari empat faktor, yaitu : faktor lingkungan, faktor prilaku, faktor pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Dari keempat faktor tersebut, faktor lingkungan dan faktor prilaku mempunyai peranan yang besar disamping faktor pelayanan kesehatan.
Kebanyakan masyarakat awam mengartikan sehat sebagai keadaan tubuh yang enak, nyaman, gembira, dan dapat melakukan kegiatan sehari - hari, sedangkan sakit sebagai keadaan tubuh mengalami gangguan fisik yang menimbulkan rasa tidak enak, tidak nyaman dan sebagainya. Konsep sehat sakit ini berlaku sama bagi anak maupun orang dewasa, hanya gejalanya yang mungkin berbeda. Gejala sakit pada anak ditandai dengan tingkah laku gelisah, rewel, sering menangis, tidak nafsu makan dan pucat, sedangkan pada orang dewasa ditandai dengan lesu, demam, tidak dapat melakukan kegiatan sehari - hari dan sebagainya.

SAKIT DAN PENYAKIT
Pengertian sakit ( ilness ) berkaitan dengan gangguan psikososialyang dirasakan manusia. Sedangkan penyakit ( disease ) berkaitan dengan gangguan yang terjadi pada organ manusia.
Sakit belum tentu karena penyakit, akan tetapi selalu mempunyai relevansi psiko - sosial . Hubungan antara sakit dan penyakit dapat digambarkan sebagai berikut.

Tabel . Hubungan antara Sakit dan Penyakit


Penyakit Sakit
Tidak Ya
Tidak a c
Ya b d

Keterangan :
(a) Menggambarkan keadaan seseorang yang secara klinik berpenyakit dan tidak merasakan sakit.
(b) Menggambarkan keadaan seseorang yang secara klinik berpenyakit, tetapi tidak merasakan sakit.
(c) Menggambarkan keadaan seseorang yang secara klinik tidak berpenyakit, tetapi merasakan sakit ( gangguan psikososial ).
(d) Menggambarkan keadaan seseorang yang se4cara klinik berpenyakit dan merasakan sakit

Menurut Bernstein, reaksi emosional umum orang sakit meliputi : (a) reaksi emosional langsung yang berkaitan dengan sakit dan pengobatan, yaitu takut, cemas, merasakan gangguan, serta frustasi karena kehilangan kesenangan dan kemampuan, (b) reaksi ynag berkaitandengan pengalaman sebelum atau selama sakit, yaitu marah, ketergantungan, dan rasa bersalah, (c) komplikasi karena depresi dan kehilangan harga diri.

Persepsi dan reaksi terhadap gangguan sakit juga dipengaruhi oleh sex, ras, pendidikan, kelas ekonomi dan latar belakang budaya. Wanita lebih mudah sakit dibanding pria, dengan hipotesis wanita mempunyai threshold nyeri dan ketidak nyamanan lebih rendah. Wanita lebih banyak mencaripengobatan dan menggunakan obat penenang dibandingkan pria. Wanita kelas sosial atas lebih banyak melakukan pengobatan sendiri dan kelas sosial bawah melakukan pengobatan medis, berlawanan dengan kelas sosial pria.
Orang merasakan gangguan sakit, memberi nama pada gangguan, dan melakukan tindakan terhadap gangguan, tergantung pada orang tersebut ingin sakit atau tidak, ingin mencari pengobatan atau tidak , ingin mematuhi pengobatan atau tidak, serta pikiran, perasaan, dan keyakinan terhadap sakit, pengobatan dan profesi kesehatan. Semua pengalaman ini mempengaruhi pengambilan keputusan berobat dan prilaku sehat dimasa depan.


Prilaku sakit
Prilaku sakit mencakup semua kegiatan yang dilakukan orang sakit untuk merasakan, mendefenisikan, menginterpretasikan gangguan, serta mencari pengobatan yang tepat. Sedangkan prilaku sehat mencakup semua kegiatan yang dilakukan oleh orang sehat untuk mencegah atau mendeteksi adanya penyakit pada setiap tingkat gangguan.
Gangguan dapat diinterprestasikan berbeda oleh orang yang berbeda, sehingga mempengaruhi keputusan yang diambil. Lesu ketika bangun tidur, dapat diinterpretasikan kelelahan oleh orang yang baru bekerja keras ; atau gejala flu pada cuaca mendung ; atau penyakit bertambah parah pada orang yang berpenyakit kronis. Interpretasi berbeda akan menyebabkan tindakan pengobatan yang berbeda. Prilaku sakit merupakan fungsi dari pengalaman saat itu, pengalaman masa lalu, proses informasi dan proses kognitif.
Menurut Parsons, prilaku spesifik yang tampak bila seseorang memilih peran sebagai orang sakit, yaiti : orang sakit tidak dapat disalahkan sejak mulai sakit , dikecualikan dari tanggung jawab pekerjaan, sosial dan pribadi, kemudian orang sakit dan keluarganya diharapkan mencari pertolongan agar segera sembuh. Menurut Cockerham, meskipun konsep Parsons tersebut berguna untuk memahami peran sebagai orang sakit, namun tidak terlalu tepat untuk : menerangkan variasi prilaku sakit, dipakai pada penyakit kronis, keadaan dan situasi yang mempengaruhi hubungan pasien - dokter, atau untuk menerangkan prilaku sakit masyarakat kelas bawah. Juga menurut Meile, konsep Parsons tersebut tidak cocok dipakai pada orang sakit jiwa.

KESIMPULAN
Dari uraian sebelumnya, diambil kesimpulan sebagai berikut : (a) Pengertian sakit berkaitan dengan gangguan psikososial yang dirasakan manusia, berbeda dengan pengertian penyakit. (b) Perilaku sakit dipengaruhi oleh sex, ras, pendidikan , kelas ekonomi dan latar belakang budaya, dan mempunyai dampak sosial. (c) Gangguan yang sama pada situasi atau oleh orang yang berlainan dapat diinterpretasikan berbeda., sehingga mempengaruhi pengambilan keputusan dan pemilihan sumber pengobatan.

Tidak ada komentar: